Lemak Sehat: Kunci Diet Sukses yang Sering Terabaikan

Apa itu Lemak Sehat?

Lemak sehat adalah jenis lemak yang berasal dari sumber alami, seperti alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, yang memberikan manfaat kesehatan tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung atau gangguan metabolisme. Lemak sehat terbagi menjadi lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, yang dikenal baik untuk jantung dan membantu menurunkan kolesterol.

Mengapa Lemak Sehat Penting dalam Diet?

Lemak sehat memiliki peran penting dalam mendukung berbagai fungsi vital tubuh, terutama dalam menjaga keseimbangan hormon, mempertahankan energi, dan membantu perasaan kenyang lebih lama. Hormon dalam tubuh kita, seperti hormon reproduksi, kortisol, dan insulin, sangat dipengaruhi oleh asupan lemak sehat. Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme, energi rendah, dan kesulitan dalam mengatur berat badan. Lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal dan ganda, membantu tubuh memproduksi dan mengatur hormon ini secara optimal, sehingga mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Di samping itu, lemak sehat memperlambat proses pencernaan, yang membantu memperpanjang rasa kenyang. Ini sangat bermanfaat dalam diet penurunan berat badan, karena membantu mengurangi keinginan untuk makan camilan atau makan berlebihan di antara waktu makan utama. Rasa kenyang yang lebih lama juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang penting untuk mencegah lonjakan insulin. Lonjakan insulin yang sering terjadi dapat memicu penyimpanan lemak berlebih dalam tubuh, yang justru menghambat penurunan berat badan.

Lemak sehat adalah sumber energi jangka panjang yang lebih tahan lama dibandingkan karbohidrat sederhana. Lemak memberikan energi yang stabil tanpa menyebabkan lonjakan gula darah, yang pada akhirnya membantu menjaga stabilitas energi sepanjang hari. Ini sangat penting terutama bagi mereka yang aktif secara fisik atau membutuhkan daya tahan energi untuk bekerja atau berolahraga.

Dengan mengonsumsi lemak sehat secara rutin, Anda dapat mendukung pembakaran lemak jahat di dalam tubuh, mengurangi penumpukan kolesterol jahat, dan menciptakan kondisi yang lebih kondusif untuk menurunkan berat badan secara berkelanjutan. Hal ini menjadikan lemak sehat sebagai elemen penting dalam setiap diet, terutama bagi mereka yang ingin mencapai berat badan ideal dan menjaga kesehatan jangka panjang.

Siapa yang Dapat Mengonsumsi Lemak Sehat dalam Diet?

Lemak sehat dapat dikonsumsi oleh siapa pun, terutama bagi mereka yang memiliki tujuan kesehatan seperti menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, atau mengelola kadar kolesterol. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk menyesuaikan porsi yang sesuai.

Kapan Waktu Terbaik Mengonsumsi Lemak Sehat?

Mengonsumsi lemak sehat bisa dilakukan pada setiap waktu makan. Sarapan dengan tambahan lemak sehat dari alpukat atau kacang-kacangan bisa memberi energi yang tahan lama. Lemak sehat dalam makan siang atau malam, seperti minyak zaitun pada salad atau ikan berlemak, membantu menjaga rasa kenyang dan menstabilkan gula darah.

Di Mana Mendapatkan Sumber Lemak Sehat yang Terbaik?

Lemak sehat bisa didapatkan dari bahan makanan alami seperti alpukat, minyak zaitun, kacang almond, dan ikan salmon. Pastikan memilih bahan organik atau segar untuk menghindari bahan tambahan yang kurang sehat.

Bagaimana Lemak Sehat Membantu Menurunkan Berat Badan?

Lemak sehat memiliki efek mengenyangkan yang membantu Anda merasa puas lebih lama setelah makan, yang berarti Anda cenderung tidak tergoda untuk ngemil atau makan berlebihan. Sifat ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin mengelola pola makan atau menurunkan berat badan karena rasa kenyang yang berkepanjangan dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, memperlambat proses pencernaan, yang memberi tubuh waktu lebih lama untuk memproses dan menyerap nutrisi dari makanan. Proses ini juga membantu mencegah lonjakan gula darah, yang sering menjadi penyebab keinginan makan camilan manis.

Lemak sehat memiliki efek mengenyangkan yang membantu Anda merasa puas lebih lama setelah makan, yang berarti Anda cenderung tidak tergoda untuk ngemil atau makan berlebihan.

Selain itu, lemak memiliki kepadatan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein atau karbohidrat, yaitu sekitar 9 kalori per gram dibandingkan dengan 4 kalori per gram untuk protein dan karbohidrat. Artinya, bahkan dalam porsi kecil, lemak dapat menyediakan energi yang cukup untuk mempertahankan aktivitas sehari-hari dan membantu Anda merasa kenyang tanpa perlu makan dalam jumlah besar. Sumber lemak sehat, seperti almond atau yogurt yang kaya lemak baik, dapat menjadi camilan yang tidak hanya memuaskan, tetapi juga mendukung kebutuhan energi tubuh Anda sepanjang hari.

Dengan pola makan yang teratur dan nutrisi yang seimbang, termasuk lemak sehat, Anda dapat membantu mengendalikan nafsu makan secara alami. Ini adalah strategi yang efektif untuk mengurangi keinginan ngemil yang tidak terkontrol dan mencegah makan berlebihan yang sering menjadi penghalang dalam proses penurunan berat badan.

Sumber Lemak Sehat yang Disarankan dalam Diet

1. Alpukat

Alpukat merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal yang sangat baik untuk kesehatan jantung, yang telah terbukti membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah. Lemak tak jenuh tunggal ini dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, dengan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mencegah penumpukan plak di arteri. Selain lemak baiknya, alpukat juga kaya akan serat, yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan dengan membantu proses pergerakan usus dan mencegah masalah pencernaan seperti sembelit. Kandungan serat ini juga membuat alpukat menjadi makanan yang mengenyangkan, membantu memperpanjang rasa kenyang setelah makan, dan mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan. Dengan mengonsumsi alpukat secara teratur, Anda tidak hanya mendukung kesehatan jantung tetapi juga membantu menjaga pola makan yang lebih terkendali, sehingga mendukung upaya penurunan berat badan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Dengan mengonsumsi alpukat secara teratur, Anda tidak hanya mendukung kesehatan jantung tetapi juga membantu menjaga pola makan yang lebih terkendali

2. Minyak Zaitun


Minyak zaitun extra-virgin adalah salah satu sumber lemak sehat yang kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, terutama asam oleat, yang dikenal memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Lemak tak jenuh tunggal ini membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan, dalam beberapa kasus, meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang penting untuk menjaga keseimbangan lipid dalam tubuh dan mencegah penumpukan plak di arteri. Selain kandungan lemak sehatnya, minyak zaitun extra-virgin juga mengandung antioksidan kuat, seperti polifenol, yang memiliki sifat antiinflamasi. Antioksidan ini bekerja dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, yang bisa menyebabkan peradangan kronis dan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan stroke. Peradangan yang terkontrol berarti risiko terkena penyakit kardiovaskular dapat berkurang secara signifikan, karena tubuh tidak mengalami stres oksidatif yang dapat merusak jaringan arteri. Dengan mengonsumsi minyak zaitun extra-virgin secara teratur, terutama sebagai pengganti lemak jenuh seperti mentega atau minyak goreng olahan, Anda dapat mendukung kesehatan jantung, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, dan secara keseluruhan menjalani pola makan yang lebih sehat dan seimbang.

Dengan mengonsumsi minyak zaitun extra-virgin secara teratur, terutama sebagai pengganti lemak jenuh seperti mentega atau minyak goreng olahan, Anda dapat mendukung kesehatan jantung

3. Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian

Kacang-kacangan seperti almond, walnut, dan biji chia adalah sumber nutrisi padat yang mengandung lemak sehat, protein, dan serat, menjadikannya pilihan camilan yang ideal untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Lemak sehat yang ditemukan dalam kacang-kacangan ini, terutama lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Kandungan lemak sehat ini juga memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama, sehingga dapat mengurangi keinginan untuk mengonsumsi camilan yang kurang sehat di antara waktu makan. Selain itu, protein yang terkandung dalam kacang-kacangan seperti almond dan walnut memberikan asupan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan, serta mendukung fungsi otot. Sementara itu, kandungan serat yang tinggi dalam kacang dan biji chia membantu mendukung pencernaan yang sehat dengan mendorong pergerakan usus yang lebih baik dan mengurangi risiko sembelit. Serat ini juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dengan memperlambat penyerapan glukosa, yang penting untuk mencegah lonjakan insulin dan mendukung pengelolaan berat badan. Kacang-kacangan dan biji chia juga kaya akan antioksidan, seperti vitamin E dalam almond dan omega-3 dalam walnut dan biji chia, yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko peradangan kronis.

Dengan semua manfaat nutrisi ini, menjadikan kacang seperti almond, walnut, dan biji chia sebagai bagian dari camilan harian Anda tidak hanya membantu menjaga kesehatan jantung dan pencernaan tetapi juga memberikan energi yang berkelanjutan dan mendukung keseimbangan nutrisi dalam diet harian Anda.

4. Ikan Berlemak

Ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna merupakan sumber yang kaya akan asam lemak omega-3, yaitu jenis lemak sehat yang dikenal memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan, khususnya dalam mendukung fungsi jantung dan otak. Asam lemak omega-3, seperti EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid), memiliki sifat antiinflamasi yang kuat, yang membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh—a faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan berbagai kondisi kronis lainnya. Dengan mengurangi peradangan, omega-3 membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, mencegah penumpukan plak di dinding arteri, dan meningkatkan aliran darah, sehingga menurunkan risiko hipertensi, stroke, dan serangan jantung. Selain itu, omega-3 juga membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang merupakan indikator penting dalam kesehatan kardiovaskular. Manfaatnya tidak berhenti pada kesehatan jantung saja; omega-3 juga memainkan peran kunci dalam mendukung fungsi otak yang optimal. DHA, khususnya, adalah komponen struktural utama dari otak dan retina, yang berarti bahwa asupan omega-3 yang cukup sangat penting untuk fungsi kognitif yang baik, memori, serta kesehatan mental. Konsumsi rutin ikan berlemak yang kaya omega-3, seperti salmon, sarden, dan tuna, telah dikaitkan dengan penurunan risiko depresi, kecemasan, dan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Omega-3 juga mendukung perkembangan otak pada anak-anak dan berperan penting dalam menjaga kesehatan mata. Dengan demikian, memasukkan ikan seperti salmon, sarden, dan tuna ke dalam diet secara rutin bukan hanya cara yang lezat untuk mendapatkan protein berkualitas tinggi, tetapi juga cara yang efektif untuk mendukung kesehatan jantung, otak, dan kesejahteraan keseluruhan tubuh.

DHA, khususnya, adalah komponen struktural utama dari otak dan retina, yang berarti bahwa asupan omega-3 yang cukup sangat penting untuk fungsi kognitif yang baik, memori, serta kesehatan mental.

5. Minyak Kelapa

Minyak kelapa dikenal karena kandungan lemak rantai menengahnya, atau MCT (medium-chain triglycerides), yang memiliki keunikan dalam cara tubuh mencernanya, sehingga memberikan manfaat khusus bagi metabolisme dan energi. Tidak seperti lemak rantai panjang yang terdapat pada sebagian besar lemak lainnya, MCT dalam minyak kelapa dapat langsung diserap melalui usus dan dengan cepat diangkut ke hati untuk diubah menjadi sumber energi segera, tanpa harus melalui proses pencernaan yang panjang. Proses ini membantu tubuh menggunakan lemak sebagai energi ketimbang menyimpannya, yang mendukung metabolisme lebih efisien. Lemak rantai menengah ini juga sering digunakan dalam program diet ketogenik karena kemampuannya untuk meningkatkan produksi keton—senyawa yang dihasilkan tubuh sebagai sumber energi alternatif saat kadar karbohidrat rendah. Peningkatan keton dapat membantu mengurangi rasa lapar, menjaga energi stabil, dan meningkatkan kemampuan pembakaran lemak. Selain itu, MCT memiliki efek termogenik yang berarti mereka dapat meningkatkan pembakaran kalori, bahkan saat tubuh sedang beristirahat, yang sangat berguna bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan ideal. Dengan demikian, konsumsi minyak kelapa dalam porsi yang tepat dapat menjadi sumber energi yang cepat, membantu meningkatkan metabolisme, dan berpotensi mendukung manajemen berat badan serta kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Studi juga menunjukkan bahwa lemak rantai menengah dalam minyak kelapa dapat membantu mengontrol kadar gula darah dengan mendukung sensitivitas insulin yang lebih baik, yang penting untuk metabolisme karbohidrat yang sehat.

Mengapa Mengganti Lemak Jenuh dengan Lemak Sehat?

Lemak jenuh dan lemak trans, yang sering ditemukan dalam makanan olahan seperti makanan cepat saji, camilan kemasan, kue, dan margarin, memiliki efek negatif pada kesehatan jantung dan metabolisme tubuh. Konsumsi lemak jenuh dan trans dalam jumlah tinggi telah terbukti meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri. Penumpukan ini dikenal sebagai aterosklerosis, yang dapat mempersempit arteri, meningkatkan tekanan darah, dan menghambat aliran darah yang sehat ke jantung dan organ vital lainnya. Akibatnya, risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke menjadi lebih tinggi.

Selain itu, lemak jenuh dan trans juga dikaitkan dengan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama penyebab diabetes tipe 2. Resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Seiring waktu, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes, yang juga meningkatkan risiko penyakit jantung, kerusakan saraf, dan gangguan lainnya. Selain itu, makanan kaya lemak jenuh dan trans cenderung tinggi kalori dan kurang nutrisi, yang berkontribusi pada obesitas.

Mengganti lemak jenuh dengan lemak sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, dapat membantu memperbaiki profil lipid tubuh. Lemak sehat ini bekerja dengan menurunkan kadar LDL dan, dalam beberapa kasus, meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari darah. Peningkatan HDL dan penurunan LDL ini dapat mengurangi pembentukan plak arteri, menjaga elastisitas arteri, dan mendukung sirkulasi darah yang sehat, yang pada akhirnya menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan diabetes.

Lebih jauh lagi, asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dan sarden memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Ini berarti bahwa lemak sehat ini tidak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol LDL tetapi juga mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan penyebab umum berbagai penyakit kronis. Dengan mengadopsi pola makan kaya lemak sehat dan menghindari lemak jenuh dan trans, Anda bisa menjaga kesehatan jangka panjang, menurunkan risiko berbagai penyakit serius, dan menjalani hidup yang lebih seimbang dan sehat.

Bagaimana Lemak Sehat Membantu Menyerap Vitamin?

Lemak sehat membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, yang penting untuk fungsi tubuh seperti menjaga kesehatan mata, kulit, tulang, dan sistem imun. Mengonsumsi makanan kaya lemak sehat bersama sayuran atau makanan kaya vitamin memastikan tubuh menyerap nutrisi dengan maksimal.

Berapa Banyak Lemak Sehat yang Harus Dikonsumsi?

Konsumsi lemak sehat memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun penting untuk menyeimbangkan asupannya dengan kebutuhan kalori harian agar tetap mendukung tujuan kesehatan, termasuk penurunan atau pemeliharaan berat badan. Lemak, meskipun sehat, mengandung kalori yang cukup tinggi—sekitar 9 kalori per gram, hampir dua kali lipat dari kalori yang terkandung dalam protein atau karbohidrat, yang masing-masing hanya sekitar 4 kalori per gram. Oleh karena itu, mengonsumsi lemak sehat dalam jumlah berlebihan, seperti dari kacang-kacangan, minyak zaitun, atau alpukat, bisa dengan cepat meningkatkan asupan kalori harian Anda ke tingkat yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan tubuh. Ketidakseimbangan ini, terutama jika Anda tidak memperhatikan kalori dari sumber makanan lainnya, dapat menghambat penurunan berat badan dan malah berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan. Idealnya, lemak sehat sebaiknya mencakup sekitar 20-30% dari total asupan kalori harian, sebuah kisaran yang cukup untuk mendukung fungsi tubuh, kesehatan jantung, dan keseimbangan hormon tanpa menimbulkan surplus kalori yang berlebihan. Memastikan keseimbangan ini memungkinkan tubuh memperoleh manfaat optimal dari lemak sehat, seperti rasa kenyang yang lebih lama, stabilitas energi, dan penyerapan vitamin, sekaligus menjaga defisit kalori yang diperlukan bagi mereka yang berupaya menurunkan berat badan. Mengelola konsumsi lemak sehat dengan cermat sebagai bagian dari diet yang seimbang akan membantu Anda memanfaatkan nutrisi tanpa melebihi kebutuhan kalori harian, menciptakan landasan bagi kesehatan yang lebih baik dan keberhasilan dalam mencapai tujuan kebugaran Anda.

Lemak, meskipun sehat, mengandung kalori yang cukup tinggi—sekitar 9 kalori per gram, hampir dua kali lipat dari kalori yang terkandung dalam protein atau karbohidrat, yang masing-masing hanya sekitar 4 kalori per gram.

Tips Menambahkan Lemak Sehat dalam Diet

  • Tambahkan alpukat ke dalam salad atau sandwich.
  • Gunakan minyak zaitun sebagai dressing salad atau untuk memanggang makanan.
  • Konsumsi kacang atau biji-bijian sebagai camilan sehat atau campuran dalam yogurt.
  • Masak ikan berlemak dua kali seminggu untuk mendapatkan asupan omega-3 yang optimal.
  • Tambahkan minyak kelapa pada smoothie atau kopi untuk energi tambahan.

Efek Positif Lemak Sehat pada Kesehatan

Lemak sehat, terutama asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, memiliki sifat anti-inflamasi yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan melindungi dari berbagai penyakit kronis. Peradangan kronis sering kali menjadi pemicu utama dari sejumlah penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan arthritis, serta gangguan kesehatan lain yang disebabkan oleh stres oksidatif dan ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh. Omega-3, khususnya EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid), bekerja dengan cara menghambat produksi molekul dan zat seperti eicosanoid serta sitokin yang berperan dalam proses inflamasi. Dengan menekan peradangan ini, omega-3 membantu menjaga elastisitas dan kelancaran pembuluh darah, mengurangi risiko penggumpalan darah, dan mendukung aliran darah yang sehat ke seluruh tubuh. Efek anti-inflamasi ini tidak hanya penting bagi kesehatan kardiovaskular, tetapi juga berdampak signifikan pada kesehatan otak dan fungsi kognitif. DHA, salah satu komponen utama omega-3 dalam otak, membantu memperbaiki dan melindungi membran sel saraf, yang penting untuk menjaga fungsi mental, memori, dan kestabilan suasana hati. Seiring bertambahnya usia, omega-3 juga memainkan peran penting dalam melindungi dari penurunan kognitif dan penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer, dengan menjaga jaringan saraf tetap sehat dan bebas dari kerusakan akibat peradangan.

Mengonsumsi makanan kaya omega-3 dan lemak sehat lainnya secara teratur, seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan, dapat menciptakan keseimbangan peradangan dalam tubuh dan memberikan perlindungan jangka panjang dari berbagai penyakit kronis, sekaligus mendukung kesehatan otak dan fungsi mental yang optimal.

Pertimbangan untuk Mengonsumsi Lemak Sehat

Meskipun lemak sehat sangat bermanfaat, penting untuk menjaga porsinya agar tidak mengonsumsi terlalu banyak kalori. Mulailah dengan porsi kecil dan perhatikan bagaimana tubuh merespons, terutama jika sedang fokus menurunkan berat badan.

Dengan memahami pentingnya lemak sehat untuk diet, Anda bisa membuat pilihan makanan yang lebih bijak. Jika sebelumnya Anda membatasi asupan lemak dalam diet, coba masukkan lemak sehat secara bertahap untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Ingat, lemak sehat adalah elemen penting dari diet seimbang yang dapat mendukung target kesehatan dan kebugaran Anda.

Mulailah hidup sehat hari ini dengan memilih makanan yang kaya akan lemak baik, dan rasakan perbedaannya pada energi dan kesehatan Anda!

Referensi Ilmiah

1. Sacks, F. M., Lichtenstein, A. H., Wu, J. H., et al. (2017). Dietary fats and cardiovascular disease: a presidential advisory from the American Heart Association. Circulation, 136(3), e1-e23.

2. Schwingshackl, L., Hoffmann, G., & Monami, M. (2014). Impact of different dietary fat sources on cardiometabolic risk factors: a systematic review and meta-analysis. PLOS ONE, 9(7), e102394.

3. Estruch, R., Ros, E., Salas-Salvadó, J., et al. (2018). Primary prevention of cardiovascular disease with a Mediterranean diet supplemented with extra-virgin olive oil or nuts. New England Journal of Medicine, 378, e34.

4. Calder, P. C. (2015). Omega-3 polyunsaturated fatty acids and inflammatory processes: nutrition or pharmacology? British Journal of Clinical Pharmacology, 75(3), 645-662.

5. Mozaffarian, D., Micha, R., & Wallace, S. (2010). Effects on coronary heart disease of increasing polyunsaturated fat in place of saturated fat: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. PLoS Med, 7(3), e1000252.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *